AlQuran Braille, Solusi Tuna Netra dan Yayasan Raudlatul Makfufin

TEMPO.CO, AlQuran Braille, Solusi Tuna Netra dan Yayasan Raudlatul Makfufin  Tangerang – Bengkel Al-Quran Braille yang diselenggarakan Yayasan Raudlatul Makfufin di Tangsel sudah 12 tahun membantu penyandang tuna netra membaca Al-Quran. Pabrik yang berada di Jalan Haji Jamat Gg Masjid 1 RT02/RW05 No 10 A Kampung Jati, Desa Buaran, Kecamatan Serpong, Tangsel ini telah memproduksi sedikitnya 300 eksemplar Al-Quran Braille di bulan Ramadhan. Yayasan Raudlatul Makfufin menyediakan empat versi Al-Quran yang diperuntukkan bagi penyandang tunanetra atau tunanetra. Keempat versi tersebut adalah Al-Quran Braille beserta terjemahannya, Al-Quran Braille versi Tadarus, Al-Quran ketiga dalam satu sedangkan satu kitab berisi 3 juz Al-Quran dan dua Al-Quran dalam satu. salinan Al-Quran disajikan dalam format yang lebih kecil dan buku ini memiliki dua bab. Pembina Yayasan Raudlatul Makfufin Ade Ismail mengatakan, Al-Qur’an dicetak dengan huruf Braille dan Braille sehingga memudahkan penyandang tuna netra membaca ayat-ayatnya.

AlQuran Braille, Solusi Tuna Netra dan Yayasan Raudlatul Makfufin  “Al-Quran sama dengan Al-Quran Tabi” namun kami menggunakan braille, sedangkan abjadnya tetap Arab. Jadi ini bukan huruf latin Alquran. “Al-Quran Braille ini diperuntukkan bagi penyandang tunanetra agar dapat menunaikan keimanan dan kewajibannya terhadap Al-Quran,” ujarnya, Rabu, 20 Maret 2024. Menurut Ade, kitab Al-Quran sudah ada sejak tahun 2000. Namun, lingkungan kerja saat ini baru berumur sekitar 12 tahun, yaitu sejak tahun 2012. Pada dasarnya Al-Quran yang dibuat oleh Yayasan Raudlatul Makfufin bertujuan untuk disalurkan kepada seluruh penyandang tunanetra yang membutuhkan di Indonesia. Untuk biaya konstruksi, donor menanggung seluruh biaya, mulai dari biaya individu hingga kelompok masyarakat. “Kami bekerja sama dengan berbagai kalangan demi uang, ada yang masyarakat, ada yang kota, kota, dewan taklim bahkan perusahaan melalui CSR-CSR-nya ada yang mau mendonasikan uangnya untuk menerbitkan Al-Quran” Ini dalam huruf Braille. ,” dia berkata.

Selama bulan Ramadhan, pesanan Al-Quran dalam huruf braille mencapai tiga ratus. Di luar bulan Ramadhan, mereka hanya memproduksi lima Al-Quran dalam huruf Braille.

“Kalau kita memproduksi Al-Quran Braille, itu berarti sekitar 5 atau 5 seri Al-Quran per hari, dari juz 1 sampai juz 30. Jadi kami membuatnya setiap hari. “Alhamdulillah tahun ini kami bekerja sama dengan Darul Tauhid dan Rumah Zakat, dengan dukungan BPKH, Insya Allah kami akan memproduksi 300 Al-Quran Braille untuk bulan Ramadhan,” ujarnya.